1. Tujuan. [kembali]
- Mengetahui sensor Thermistor ( NTC ).
- Memahami prinsip kerja sensor Thermistor (NTC).
- Menggunakan sensor Thermistor (NTC) untuk menghidupkan kipas.
2. Komponen. [kembali]
- Resistor
Berfungsi untuk menahan arus,
Gambar 1. Resistor |
- Potensiometer
Berfungsi untuk mengatur teganagan dengan menaikkan atau menurunkan resistansinya.
Gambar 2. Potensiometer |
- Thermistor ( NTC )
Sebagai sensor suhu,dimana arus akan mengalir melewati NTC apabila suhu pada NTC besar sama dengan 40 derjat celcius. Semakin tinggi suhu pada NTC maka nilai resistansi nya akan semakin kecil. dan sebaliknya.
Gambar 3. NTC (Negativ Temperatur Coefficient |
- Dioda
Sebagai penyearah arus dalam satu arah dan arus itu tidak bisa balik.
Gambar 4. Dioda |
- IC LM358
Berfungsi sebagai detektor.
Gambar 5. LM324 |
- FAN DC (kipas)
Berfungsi sebagai indikator yang menunjukkan adanya arus yang mengalir. Dimana kipas tersebut nantinya akan berputar(ON)
Gambar 8. Fun DC |
- LED
Berfungsi sebagai indikator adanya arus yang mengalir.Dimana LED tersebut nantinya akan menyala (ON).
Gambar 7. LED |
- Baterai
Sebagai sumber tegangan.
Gambar 8. Battery |
- Transistor NPN
Berfungsi sebagai switch
Gambar 9. transistor NPN |
- Relay
Berfungsi sebagai saklar
Gambar 10. Relay |
3. Teori.[kembali]
Sensor suhu atau temperature sensor adalah suatu komponen yan dapat mengubah besaran panas menjadi besaran listrik sehingga dapat mendeteksi gejala perubahan suhu pada obyek tertentu.
Thermistor
Thermisstor merupakan komponen yang dapat mengubah energi panas(suhu) menjadi hambatan listrik dan thermistor juga tergolong dalam sensor suhu.
Thermistor adalah komponen elektronika yang nilai resistansinya dipengaruhi oleh Suhu. Thermistor yang merupakan singkatan dari Thermal Resistor ini pada dasarnya terdiri dari 2 jenis yaitu PTC (Positive Temperature Coefficient) yang nilai resistansinya akan meningkat tinggi ketika suhunya tinggi dan NTC (Negative Temperature Coefficient) yang nilai resistansinya menurun ketika suhunya meningkat tinggi.
Contoh perubahaan Nilai Resistansi Thermistor NTC dikala terjadinya perubahan suhu disekitarnya (dikutip dari Data Sheet salah satu Produsen Thermistor MURATA Part No. NXFT15XH103), Thermistor NTC tersebut bernilai 10kΩ pada suhu ruangan (25°C), tetapi akan berubah seiring perubahan suhu disekitarnya. Pada -40°C nilai resistansinya akan menjadi 197.388kΩ, dikala kondisi suhu di 0°C nilai resistansi NTC akan menurun menjadi 27.445kΩ, pada suhu 100°C akan menjadi 0.976kΩ dan pada suhu 125°C akan menurun menjadi 0.532kΩ. Jika digambarkan, maka Karakteristik Thermistor NTC tersebut ialah menyerupai dibawah ini :
Gambar 13 |
Pada umumnya Thermistor NTC dan Thermistor PTC ialah Komponen Elektronika yang berfungsi sebagai sensor pada rangkaian Elektronika yang bekerjasama dengan Suhu (Temperature). Suhu operasional Thermistor berbeda-beda tergantung pada Produsen Thermistor itu sendiri, tetapi pada umumnya berkisar diantara -90°C hingga 130°C. Beberapa aplikasi Thermistor NTC dan PTC di kehidupan kita sehari-hari antara lain sebagai pendeteksi Kebakaran, Sensor suhu di Engine (Mesin) mobil, Sensor untuk memonitor suhu Battery Pack (Kamera, Handphone, Laptop) dikala Charging, Sensor untuk memantau suhu Inkubator, Sensor suhu untuk Kulkas, sensor suhu pada Komputer dan lain sebagainya
IC LM324 Sebagai Detektor
Detektor Penyilang nol
- Detektor Penyilang nol tak pembalik ( non-Inverting zero crossing Detector/NIZCD) Sinyal masukan masuk pada (+) op amp dan membandingkan dengan nol (-) op Amp.
Ed = (+) input – (-) input= Vi – 0
Vi > 0 maka Vo = + Vsat
Vi < 0 maka Vo = - Vsat
- Detektor taraf membalik (Inverting voltage level detector / IVLD).
Sinyal masukan masuk pada (-) op amp dan membandingkan dengan
nol (+) op Amp.
Ed = (+) input – (-) input= Vref – vi.
Vi > Vref maka Vo = + Vsat.
Vi < Vref maka Vo = - Vsat.
Gambar 16. |
Gambar 17. |
4. Rangkaian Simulasi.[kembali]
Gambar 17. |
Gambar 18 |
Prinsip Kerja
Arus dari baterai akan mengalir melewati RT1 apabila di sekitar RT1 bersuhu besar sama 30 derjat celcius. Maka,akan mengakibatkan nilai resistansi pada RT1 menjadi rendah sehingga arus mengalir melewati RT1 kemudian mengalir ke D1 dan R1 dimana. Dari D1 arus akan diteruskan ke R3 dan kemudian akan masuk ke non-inverting pada IC LM324 pada pin 3. Disini IC LM324 berfungsu sebagai detektor. Tegangan yang masuk melewati pin 2 bisa di atur melalui potensiometer (Vref).
Jika suhu disekitar RT1 rendah dari 30 derjat celcius,maka nilai resistansi pada RT1 tinggi sehingga tegangan yang melewati RT1 akan kecil dan arus yg mengalir pada pin 3 pun kecil dimana outputnya sebesat -Vcc sehingga tegangan tersebut tidak cukup untuk mengaktifkan transistor dan juga tidak ada nya arus yang mengalir dari sumber ke relay ke kolektro ke emitor dan ke ground yang mengakibtkan relay OFF. Sehingga kipas dan LED OFF.
Apabila sebaliknya jika suhu di RT1 beasr sama 30 derjat celcius,maka nilai resistansi pada RT1 rendah sehingga tegangan yang melewati RT1 akan besar dan arus yg mengalir pada pin 3 pun besar sehingga output dari IC LN324 sebesar +Vcc dimana mengakibatkan ada arus yang mengalir ke R2 dan ke basis transistor NPN dan transistor pun aktif. Hal ini mengakibatkan adanya arus mengalir dari sumber ke relay ke kolektor ke emitor da n menuju ke ground yang menyebabkan Relay aktif. Dengan kondisi seperti rangkaian terurup maka kipas dan LED pun akan ON.
5. Vidio.[kembali]
6. Link Download.[kembali]
Vidio Simulasi [Download]
Rangkaian Simulasi [Download]
Data Sheet LM324 [Download]
Data Sheet NTC [Download]
File HTML [Download]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar